July 19, 2013

Sembako, 9 Bahan Pokok



Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal 27 Februari 1998. Apa saja kesembilan bahan pokok tersebut?
  1. Beras
  2. Gula Pasir
  3. Minyak goreng dan mentega
  4. Daging sapi dan ayam
  5. Telur ayam
  6. Susu
  7. Jagung
  8. Minyak tanah
  9. Garam beryodium
Daftar tersebut masih berlaku hingga hari ini, 15 tahun setelah terbitnya keputusan menteri ini. Belum ada pembaharuan. Imbasnya, minyak tanah masih masuk kategori sembako padahal fungsinya sudah digantikan oleh gas ELPIJI. Bagaimana dengan jagung? Mestinya ada perubahan regulasi, ataukah sebenarnya tidak perlu? Bahan yang dikategori sembilan hal penting bagi kehidupan dasar ini dapat saja berubah sesuai kondisi. Suatu komoditas dikategorikan sebagai sembako yakni bahan-bahan yang betul-betul dasar dalam menopang perikehidupan rakyat. Yang dimasukkan sebagai sembako biasanya adalah dalam bentuk yang massal dengan harga yang memang termurah di pasar.

Suatu bahan pokok kehidupan dikategorikan sebagai Sembako oleh pemerintah, artinya pemerintah mengambil tanggungjawab langsung untuk tidak membiarkan stok barang dan harganya menjadi liar mengikuti mekanisme pasar. Apabila harga sembako tidak normal, maka  kehidupan rakyat ikut menjadi tidak normal.  Lihat saja akhir-akhir ini, bawang merah dan bawang putih serta sayur-mayur banyak yang memasukkannya sebagai sembako, lalu harganya naik, liar mengikuti selera pasar, tanpa campur tangan pemerintah. Paling solusinya hanyalah impor, impor, dan impor.

Istilah sembako ini sudah semakin bias, Andapun mungkin punya arti sembako versi diri sendiri? Bukan hanya 9, bisa jadi hanya 3 (gabako), atau malah 11 (sebbako)?

July 2, 2013

Green Hospital : 9 Langkah Sederhana


Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat [WHO]. 

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial [Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit].

Apa yang ada dibenak anda jika mendengar kata “rumah sakit?” Apakah sesuai dengan gambaran dua defenisi ”rumah sakit” di atas? kalau saya langsung membayangkan repotnya mengurus sana-sini dan ruang perawatan yang jorok lagi kumuh. Mungkin karena trauma pernah dirawat di rumah sakit dan kedua hal inilah yang saya alami. Tapi itu dulu, kebanyakan rumah sakit sekarang ini sudah bersih dan melayani pasien dengan baik, walaupun pelayanan (masih) berbanding lurus dengan kocek yang keluar. 

Belum lagi permasalahan mendasar pelayanan paripurna rumah sakit terpenuhi, sekarang muncul istilah green hospital, rumah sakit berwawasan lingkungan. Istilah yang terdengar keren dan melangit, bukan? Bayangan saya tentang ”rumah sakit” berubah setelah ditambah embel-embel ”hijau”. Warna putih yang terkesan kaku yang selama ini melekat pada rumah sakit berangsur berubah menjadi hijau cerah yang ramah terhadap mata. Mari kita nafikan sejenak tentang konsep rumah sakit yang lama, yang sering malah menambah sakit yang lebih parah, untuk kemudian membayangkan konsep green hospital ini. Sepertinya menjanjikan sesuatu yang berbeda, tentu saja untuk kemajuan peradaban kita dan bumi yang kita pijak.  

Secara umum, konsep green hospital diadopsi dari konsep bangunan hijau, yaitu bangunan dimana dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pada prinsipnya bertujuan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas udara ruangan menjadi lebih sehat. Keberadaan rumah sakit dalam satu kesatuan ekosistem ditengah isu dampak perubahan iklim dan pemanasan global serta degradasi lingkungan ikut bertanggung jawab atas keberlanjutan kualitas lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...