April 8, 2013

9 Pemeriksaan Kesehatan Wajib Ibu Hamil


Memantau kondisi kesehatan bagi ibu hamil dan dan bayi dalam kandungan merupakan hal yang wajib dilakukan. Pemeriksaan tersebut diperlukan agar ibu hamil dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Melalui hasil pemeriksaan, dokter dapat segera menyarankan hal apa saja yang perlu dilakukan oleh ibu apabila ditemukan adanya kelainan dan gangguan. Apa saja pemeriksaan tersebut? Berikut 9 pemeriksaan yang umum dilakukan ibu hamil. 


1. Pemeriksaan Darah 
Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil secara umum. Caranya adalah dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein) pada usia kehamilan antara 15 - 20 minggu. Kadar AFP dipantau untuk memastikan apakah saluran saraf tulang belakang janin mengalami gangguan atau tidak. 

2. Pemeriksaan Urine dan Gula Darah 
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal ibu hamil, sekaligus memeriksa kadar gula darah. Jika ditemukan adanya kandungan protein, maka kemungkinan besar ibu hamil akan mengalami preeklampsia yang berbahaya. Pemeriksaan kadar gula darah juga penting untuk mencegah diabetes pada ibu. 

3. Pemeriksaan Berat Badan 
Berat badan ibu hamil dipantau untuk mengetahui apakah pertambahan berat badannya tergolong normal atau tidak. Pertambahan berat badan yang tak normal bisa dipengaruhi oleh perkembangan janin yang terhambat atau gangguan lain. 

4. Pemeriksaan Perut 
Dilakukan untuk melihat posisi rahim, mengukur pertumbuhan janin dan mengetahui posisi janin. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh dokter kandungan atau bidan. 

5. Pemeriksaan Tinggi Badan 
Pada saat memeriksa tinggi badan, ukuran panggul ibu akan diukur sehingga dapat diperkirakan apakah ibu dapat menjalani persalinan normal atau harus melakukan caesar. Jika tinggi badannya tergolong pendek, maka ukuran panggul juga cenderung sempit sehingga tidak memungkinkan persalinan normal. 

6. Pemeriksaan Dalam 
Dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat tumor, kondisi abnormal di dalam rongga panggul, mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulut rahim, papsmear, mengetahui ada tidaknya penyakit kehamilan, letak janin dan ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir bayi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan. 

7. Pemeriksaan Kaki 
Dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan dan kemungkinan varises. Pembengkakan yang terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan adalah normal, namun pembengkakan yang berlebihan menandakan preeklampsia, 

8. Pemeriksaan Detak Jantung 
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi sehat dan baik. Permeriksaan detak jantung biasanya menggunakan Teknik Doopler sehingga ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang dikandungnya. 

9. Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks) 
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi parasit TORCH di dalam tubuh ibu hamil. Infeksi TORCH dapat menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi cacat bahkan mengalami kematian. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menganalisis kadar imunogloblin G (IgG) dan imunoglobin M (IgM) dalam serum darah ibu hamil yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. Banyak sedikitnya IgG dan IgM dalam serum darah mengindikasikan ada tidaknya infeksi serta besar kecilnya infeksi. Jika hasil IgG negatif, berarti infeksi terjadi pada masa lalu dan kini sudah tidak aktif lagi. Jika hasil IgM positif, berarti infeksi masih berlangsung aktif dan ibu hamil memerlukan pengobatan agar janin dalam kandungan yang terinfeksi dapat segera ditangani sehingga infeksi tidak semakin buruk.

sumber : detikhealth

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...