July 2, 2013

Green Hospital : 9 Langkah Sederhana


Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat [WHO]. 

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial [Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit].

Apa yang ada dibenak anda jika mendengar kata “rumah sakit?” Apakah sesuai dengan gambaran dua defenisi ”rumah sakit” di atas? kalau saya langsung membayangkan repotnya mengurus sana-sini dan ruang perawatan yang jorok lagi kumuh. Mungkin karena trauma pernah dirawat di rumah sakit dan kedua hal inilah yang saya alami. Tapi itu dulu, kebanyakan rumah sakit sekarang ini sudah bersih dan melayani pasien dengan baik, walaupun pelayanan (masih) berbanding lurus dengan kocek yang keluar. 

Belum lagi permasalahan mendasar pelayanan paripurna rumah sakit terpenuhi, sekarang muncul istilah green hospital, rumah sakit berwawasan lingkungan. Istilah yang terdengar keren dan melangit, bukan? Bayangan saya tentang ”rumah sakit” berubah setelah ditambah embel-embel ”hijau”. Warna putih yang terkesan kaku yang selama ini melekat pada rumah sakit berangsur berubah menjadi hijau cerah yang ramah terhadap mata. Mari kita nafikan sejenak tentang konsep rumah sakit yang lama, yang sering malah menambah sakit yang lebih parah, untuk kemudian membayangkan konsep green hospital ini. Sepertinya menjanjikan sesuatu yang berbeda, tentu saja untuk kemajuan peradaban kita dan bumi yang kita pijak.  

Secara umum, konsep green hospital diadopsi dari konsep bangunan hijau, yaitu bangunan dimana dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pada prinsipnya bertujuan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas udara ruangan menjadi lebih sehat. Keberadaan rumah sakit dalam satu kesatuan ekosistem ditengah isu dampak perubahan iklim dan pemanasan global serta degradasi lingkungan ikut bertanggung jawab atas keberlanjutan kualitas lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam. 


Sumber daya rumah sakit berbasis alam dan lingkungan hidup seperti air bersih, energi, kertas dan material lainnya yang merupakan kebutuhan harian pengoperasian rumah sakit penggunaannya perlu dilandasi oleh prinsip efisiensi ekologi, sementara produk samping rumah sakit seperti limbah cair, padat dan gas perlu diolah sehingga targetnya tidak saja untuk memenuhi baku mutu limbah, juga untuk memenuhi kaidah reduce, reuse, recycle dan recovery. Model rumah sakit perlu dikelola secara baik dengan selalu mempertimbangkan aspek kesehatan, ekonomi, ekologi dan sosial sehingga prinsip pemenuhan konsep pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan akan terpenuhi, dan rumah sakit dapat ikut berperan aktif dalam meminimalisir dampak perubahan iklim serta mengurangi jejak karbon yang dihasilkannya, sebagaimana kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Healthy Hospitals, healthy planet, healthy people (Addressing Climate Change in Health Care Settings).

Dari konsep dan tujuan green hospital tersebut, ada 9 langkah teknis sederhana namun strategis yang bisa dilakukan.

1. Hemat Listrik
Mengefisienkan penggunaan energi listrik sehari-hari dan menggunakan energi hijau yang bersih dan berkelanjutan. Memadamkan lampu dan alat listrik yang tidak digunakan adalah hal sederhana yang bisa dilakukan. Sumber energi berkelanjutan yang dapat digunakan di rumah sakit seperti listrik tenaga matahari dan tenaga angin.

2. Hemat Air
Mengefisienkan dan mengurangi penggunaan air yang tidak perlu dalam penggunaannya sehari-hari, bahkan perlu dipikirkan juga mengenai pemanfaatan air hujan. Perlu juga membuat sumur resapan air di sekitar rumah untuk menjaga ketersediaan air dalam tanah.

3. Mengurangi penggunaan kertas
Penggunaan kertas dapat dikurangi dengan cara memperkecil ukuran kertas atau menggantikannya secara elektronik atau online. Bisa pula dengan menggunakan kertas dari bahan daur ulang. Urusan birokrasi di rumah sakit yang banyak menggunakan kertas sudah saatnya dipangkas (paperless report).

4. Pengelolaan Limbah
Seluruh bangunan pasti menghasilkan limbah, apalagi rumah sakit. Untuk itu perlu pengolahan limbah yang arif bagi lingkungan. Limbah berbahaya harus diolah dengan standar yang sesuai syarat yang ada. Pengelolaan limbah mengacu pada prinsip-prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.

5. Pengelolaan Sampah
Pemisahan sampah yang baik dan benar yakni memisahkan sampah organik dan non organik, sudah jamak diterapkan pada fasilitas umum apalagi di rumah sakit. Yang jadi masalah terbesar adalah perilaku segelintir orang yang kurang sadar membuang sampah di tempatnya. Sampah organik bisa dibuat sebagai kompos.

6. Penggunaan produk ramah lingkungan
Bahan rumah sakit seperti plastik dan sterofoam yang sulit terurai agar tidak digunakan lagi. Penggunaannya diganti saja dengan bahan lain yang mudah terurai atau menggunakan alat yang bisa dipakai ulang.

7. Menanam pohon
Icon program go green adalah menanam pohon. Tak terkecuali di rumah sakit, lahan kosong dapat dimanfaatkan menjadi lahan terbuka hijau. Sebenarnya inilah hal paling sederhana yang dapat segera dilakukan. Pepohonan dan tanaman hijau akan meningkatkan kualitas udara menjadi lebih sehat.

8. Desain bangunan
Bangunan rumah sakit perlu didesain dan dirancang dengan mengakomodasi pemanfaatan potensi alam secara efisien. Desain bangunan rumah sakit sebaiknya mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang efektif. Efek lain adalah akan menghemat penggunaan energi listrik. Contohnya adalah dengan membangun gedung menghadap ke timur, maka cahaya alami dari matahari akan membantu pencahayaan gedung RS dari pagi hingga siang hari.

9. Bahan bangunan
Bahan bangunan seperti pemilihan cat bangunan diupayakan tidak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, begitu juga dengan penggunaan material seperti alat dan bahan dalam operasional rumah sakit.

 Ruang Terbuka Hijau Rumah Sakit

Green hospital, sangat mudah diucapkan namun bakal sangat sulit dalam penerapannya jika tidak disertai niat dan langkah awal. Perlu dukungan dan komitmen dari seluruh pihak untuk menyukseskan gerakan ini, termasuk pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar. Saya kemudian membayangkan kelak, saat mendengar kata "rumah sakit" akan membayangkan bangunan dengan taman di tengahnya disertai wewangian dari bunga yang bermekaran. Semua pengunjung tersenyum bahagia, burung-burung pun berkicau tiada henti diatas tangkai pohon yang rindang. 

Akhhh.... Sepertinya saya terlalu lama mengkhayal. Rumah sakit yang bersih dan tertata rapi, itu saja dulu.  Kemudian rumah sakit yang indah, aman, dan nyaman, bukan hanya melayani melayani pasien secara paripurna, namun juga ramah terhadap pengunjungnya serta peduli pada lingkungan sekitarnya. 
 
Referensi :
pdpersi, rsudaya

2 comments:

  1. kalau semua RS seperti ini penjenguk akan betah pak

    ReplyDelete
  2. bakalan asik nih, cz selain betah ornag yg sakit bisa cepet sembuh

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...