October 19, 2017

9 Penyebab Rasa Lapar

Saya selalu merasa lapar, lapar dalam artian sebenarnya. Entah mengapa. Perut semakin melar karena sering makan. Walaupun prinsip "Tena Battang Kekke" (tidak ada perut robek (karena kelebihan makan)), saya risih juga jadinya dan berusaha keras mengurangi makan.

Meskipun tidak ada aturan baku mengenai kapan seseorang harus merasa lapar dan tidak, namun sangat wajar apabila manusia yang bernyawa merasa lapar setiap tiga sampai empat jam sekali. Namun, saya menemukan diri saya merasa lapar lebih sering dari waktu tersebut, berikut ini adalah sembilan alasan paling potensial yang dapat menjelaskan mengapa perut saya terus menerus merasa lapar sepanjang waktu.



1. Terlalu banyak memakan karbohidrat olahan. Karbohidrat olahan dapat berasal dari roti tawar putih, nasi putih, kue, permen, dan segala makanan yang sepertinya memuaskan perut. Namun, semua makanan ini ternyata juga meningkatkan gula darah dengan sangat cepat. Makanan ini dapat dicerna dengan sangat cepat, yang membuat insulin menanggapi glukosa yang tinggi dan membuat gula darah menjadi rendah dan membuat kelaparan. Selain itu, gula darah yang rendah juga dapat membuat otak memerintah untuk memakan makanan yang dapat memberikan energi dengan cepat, seperti gula. Inilah penyebab sering merasa kelaparan dan terlalu banyak makan.

2. Kehilangan protein, lemak, dan serat. Ada tiga nutrisi yang dapat membuat merasa kenyang, yaitu protein, lemak, dan serat. Makanan yang mengandung ketiga nutrisi ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga tubuh tidak akan merasa lapar dalam waktu dekat setelah makan. Dianjurkan untuk mendapatkan setidaknya satu elemen di setiap makanan yang disantap, walaupun dua atau tiga elemen jauh lebih baik. Protein merupakan nutrisi yang paling mengenyangkan, oleh karena itu pilihlah makanan yang mengandung protein. Sedangkan serat dapat menstabilkan gula darah dan mencegah untuk tidak terlalu banyak makan.

3. Jumlah porsi makanan. Jika makanan yang dimakan telah cukup mengandung protein, lemak, dan serat, namun masih sering merasa lapar, berarti porsi makanan yang dimakan tidak cukup. Coba tambahkan porsi makanan dengan sesuatu yang mengandung nutrisi, ketimbang karbohidrat olahan.

4. Hanya merasa haus. Ketika merasa lapar, cobalah untuk meminum satu gelas air putih. Banyak kasus menyatakan rasa lapar sebenarnya hanya sekedar rasa haus saja. Jika segelas air ini tidak dapat melumpuhkan rasa lapar, maka ini adalah pertanda bahwa memang benar-benar merasa lapar.

5. Metabolisme yang cepat. Beberapa orang dapat memakan apapun yang mereka inginkan dan tetap memiliki tubuh yang kurus. Hal tersebut dikenal sebagai keunggulan genetik. Beberapa orang memiliki metabolisme yang sangat cepat sehingga memang perlu makan lebih banyak dan sering. Metabolisme bukan faktor stabil dalam kehidupan seseorang, namun jika memiliki masalah dengan hal ini, maka dapat diperlambat dengan diet rendah kalori.

6. Kurang tidur. Jika tidak cukup tidur, maka kemungkinan akan merasa kelaparan di siang hari. Orang yang kurang tidur, kontrol hormonalnya akan tidak seimbang dan menyebabkan makan berlebihan. Selain itu, dua hormon utama yang juga dapat menyerang adalah kortisol (hormon stres) dan ghrelin (hormon lapar). Ketika tidak cukup tidur, kedua hormon tersebut akan menimbulkan keinginan akan asupan gula dan lemak atau apapun yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar cepat. Kebutuhan tidur normal adalah tujuh sampai sembilan jam dalam sehari.

7. Terlalu keras latihan kebugaran. Tingkat aktivitas  berpengaruh besar terhadap perasaan lapar yang dialami. Ketika memiliki banyak aktivitas, maka asupan makan juga perlu lebih banyak.

8. Obat-obatan pembuat lapar. Beberapa obat dapat meningkatkan nafsu makan. Saran yang biasanya diberikan adalah untuk menanyakan kepada dokter atau membaca efek samping dari obat yang akan dikonsumsi.

9. Doyan. Kalau hobi lapar, mau diapa lagi???


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...