March 17, 2013

9 Cara Mendeteksi Kebohongan


Hanya hidung Pinokio yang jujur mengenai kebohongannya. Selebihnya, hanya Tuhan dan pembohong yang tahu, kecuali yang cari tahu.

Ada cerita inspiratif yang sedikit menyindir tentang kebohongan. Konon ada tiga orang berbeda negara terlibat percakapan, orang Amerika, Cina, dan Indonesia. Ketiganya berargumen tentang cara mengetahui kebohongan para wakil rakyat di negaranya masing-masing.

Orang Amerika : "Kalau di Amerika, gampang cara tahu politisi bohong atau tidak, perhatikan gerak bola matanya, kalau bola matanya bergerak-gerak tak tentu arah dan tidak fokus, dia berbohong".
Orang Cina : "Kalau di Cina lebih gampang, lihat gerak tubuhnya, kalau berbicara sambil goyang tak jelas, dia bohong!"
Orang Indonesia : "Kalau di Indonesia paling gampang, setiap berbicara dia bohong!!".

Itulah sedikit jokes tentang cara mendeteksi bohong. Bagaimana mengetahui seseorang berbohong atau tidak? Memang tidak semudah mendeteksi kebohongan Pinokio yang hidungnya memanjang bila berbohong. Sebenarnya memang ada caranya, paling tidak, dunia psikologi mempelajarinya. Tidak ada yang mau mengaku kalau dia berbohong buka? Itulah awal mengapa manusia secara alamiah belajar cara mendeteksi kebohongan. Berikut ini 9 cara mendeteksi kebohongan. 


1. Senyuman 
Kalau senyumnya kecut, tidak tulus, tidak ikhlas, mungkin dia berbohong. Bagaimana mendeteksi senyum ikhlas? Senyuman ikhlas melibatkan otot lebih banyak, misalnya ada kolaborasi antara tepi bibir dan mata. Senyum tulus, matanya ikut menyempit, sedangkan mata senyum terpaksa tidak ikut ketawa. Ada juga yang mengatakan bahwa senyuman terbaik itu 2 cm ujung bibir ditarik selama 7 detik (bukan ditarik 7 cm selama 2 detik, camkan!)

2. Bahasa Tubuh
Nama kerennya body language atau gestur tubuh. Ada gerakan-gerakan tubuh (derakan tambahan) yang tidak perlu saat orang tersebut berbohong. Misal garuk-garuk, menoleh kanan kiri, mengusap, meremas ujung baju, dll. Kalau saat berbicara serius namun tiba-tiba garuk kepala padahal tak ada kutunya, mungkin dia berbohong. Bagaimana cara mengetahui seseorang berkutu atau tidak? Tanya google!

3. Mimik Wajah 
Kalau dia kaget saat ditanya, lalu dahinya berkerut, alis bergerak, dan semua gerakan wajah yang tidak perlu lainnya, mungkin dia berbohong.  

4. Mata 
Konon, kunci kejujuran berada pada mata. Jika dia menghindari kontak mata, mungkin dia berbohong. Masalahnya, pakar pembohong bisa bertahan dengan menatap mata Anda. Namun, tetap saja ada cirinya, yaitu pupil matanya biasanya membesar saat ia berbohong, kemudian lebih rajin berkedip, dan mata bergerak ke kiri dan ke kanan, untuk mencari jawaban atau alasan. 

5. Keringat 
Keringatnya bercucuran saat menjawab pertanyaan? Itu pertanda dia sedang tegang, mungkin dia berbohong. 

6. Terlalu Memperhatikan Detail 
Orang yang niat berbohong, biasanya sudah mencari tahu hal-hal yang dijadikan alasan. Misal waktu Anda tanya kemarin jalan sama siapa, dia jawab "Sama Budi, yang punya Lamborghini. Mesinnya Gallardo LP550-2 bodinya pakai bahan carbon fiber di side skirts, rear diffuser dan titanium di knalpotnya". Menjelaskan tentang si Budi atau dealer mobil? 

7. Telat 
Telat tanggap menyebabkan telat mikir, yang menyebabkan telat jawab. Dia perlu waktu untuk memikirkan alasan terbaik yang bisa diterima lawan bicara. Kalau perlu, dia akan mengalihkan perhatian kita, agar punya waktu menciptakan kebohongan.Tapi, bedakan antara orang yang bohong sama telmi (telat mikir) yah.

8. Emosi 
Orang yang berbohong, cenderung tidak tenang dan bawaannya emosian. Defensif dan menyerang balik, meski jawabannya tidak nyambung dengan pertanyaan. Misal waktu Anda tanya kemarin jalan sama siapa, dia jawab "Ah, Aku gak pernah marah kalau kamu pulang telat!", sambil marah-marah. 

9. Alat Pendeteksi Kebohongan (Polygraph).
Kalau Anda tak bisa "merasakan" kebohongan dari ciri tubuh dan psikologi di atas, polygraph mengkin solusi terakhir. Meski mulut bisa berkata bohong tapi ritme napas, keringat, detak jantung, tekanan darah tidak bisa mengelabui alat pendeteksi kebohongan. Cara kerja Polygraph adalah dengan mencatat dan merekam seluruh respons tubuh secara simultan ketika seseorang diberi pertanyaan. Secara sederhana, ketika seseorang berbohong, ucapan yang dikeluarkannya akan menghasilkan reaksi psikologis di dalam tubuh yang akan mempengaruhi kerja organ tubuh seperti jantung, kulit, dan lainnya. Tapi meskipun Polygraph disebut sebagai alat pendeteksi kebohongan, namun sebenarnya alat itu hanya memonitor dan menunjukkan reaksi perubahan psikologis pada orang yang berkata tidak jujur. Kita tidak bisa tahu bohong itu seperti apa, hanya Tuhan dan si pembohong yang tahu.

Itulah 9 cara mendeteksi kebohongan, ada yang mau menambahkan jadi 10?

gambar : google
credit to : detik, kompasiana

1 comment:

  1. 10. Tanya KPK


    Deteksi kebohongan sendiri dan Pinokio saja. jangan deteksi kebohongan orang lain karena susah terdektesi he...he..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...